Jakarta (Pinmas) – Lima Nilai Budaya Kerja yang dicanangkan Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan menekankan pentingnya bekerja dengan sepenuh jiwa.
“Melalui budaya kerja yang baik, saya menginginkan (aparatur Kemenag) bekerja memiliki ruh, bukan seperti mesin yang bekerja dari waktu ke waktu seperti tanpa jiwa yang menggerakkan,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menag minta, agar ASN Kemenag harus menginternalisasi makna dan tanggung jawab apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Apalagi wilayah tugasnya sangat spesifik yang berada pada wilayah kualitatif pada pembentukan manusia yang berahlkan dan berkarakter.
Menag memberikan catatan kecil, tentang hasil sejumlah lembaga survei yang menempatkan Kemenag sebagai instirtusi yang mengalami perubahan mendasar, yang menempatkan dari 34 kementerian dalam kabinet kerja, dinilai memenuhi kepuasan masyarakat. Menurutnya, sejauh ini Kemenag terus melakukan perubahan dan mendorong terus upaya agar ASN Kemenag tetap on the track.
“Atas upaya itu, kami menganggap telah menggapai capaian positif, seperti peningkatan kualitas pelayanan haji yang dinilai BPS memiliki nilai d atas 80. Pelayanan KUA juga dilakukan perubahan mendasar, menjalin kerjasama dengan lembaga PPATK, KPK, ini dilakukan karena tekad untuk menolak gratifikasi,” terang Menag.
Selain itu, ujar Menag, hal yang juga terus dilakukan adalah asesmen pegawai secara menyeluruh untuk memetakan komptensi ASN di semua jenjang kepangkatan. Menag menilai, dilihat dari perspesktif periodiasi konsep yang dibangun oleh pemerintah yang digulirkan melalui BKN, dapat dikatakan bahwa asesmen kompetensi menemukan starting point pentingnya pada masa akhir gelombang reformasi birokrasi, dan mendapatkan momentum besarnya pada awal dari gerakan nasional Revolusi Mental .
Kementerian Agama meraih penghargaan Badan Kepegawaian (BKN) Award sebagai Instansi Terbaik Peringkat IV (empat) dalam pelayanan Pensiun. Penghargaan sendiri disampaikan Sekjen Kemenag Nur Syam kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.