Kota Magelang – Sore hari menjelang waktu berbuka puasa masyarakat berbagai agama berkumpul bersama Jajaran Forkopimda Kota Magelang ikuti tasyakuran dan doa bersama di Alun-alun Kota Magelang, (Senin, 10/4).
Acara menjadi agenda pembuka mengawali perayaan Hari Jadi Kota Magelang ke-1117 Tahun 2023, selain itu juga juga sebagai wujud rasa syukur, menumbuhkan dan menggugah semangat untuk terus membangun dan Juga menjadi upaya memupuk rasa toleransi antar umat beragama.
Pada sambutannya Wali Kota Magelang dr. H. Muchamad Nur Aziz mengatakan, dengan toleransi semuanya harus merasa setara. Ia juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat, jika ada sesuatu bisa dikomunikasikan dengan baik. Jangan hanya prasangka.
“Karena toleransi ini adalah basic-nya prasangka baik, tidak boleh ada prasangka-prasangka yang buruk dan inilah yang kita harapkan,” terangnya.
“Tepo seliro antar kita. Tepo seliro ini adalah budaya Indonesia, di mana kita harus saling menghargai. Kita tidak ada minoritas dan tidak ada mayoritas, karena kita semua sama,” tambahnya.
Sementara itu pasca menyampaikan ucapan selamat mewakili umat Islam, Kepala Kankemenag Kota Magelang menyampaikan harapannya agar merefleksi momentum Hari Jadi Kota Magelang menuju perubahan yang lebih baik.
”Kita semua berharap kedepannya masyarakat Kota Magelang lebih maju, sehat, dan bahagia. Doa bersama oleh masing-masing pemuka agama menjadi wujud kecintaan warga Kota Magelang. Disamping itu juga sebagai wahana silaturahmi untuk perkokoh kebersamaan dan toleransi antar umat beragama,” ujar Sofia Nur.
Sebelum acara tasyakuran dimulai, masayarakat juga dihibur dengan berbagai pentas kesenian tradisional. Dan juga bisa berbuka puasa menikmati opor lontong yang telah dipersiapkan oleh panita sejumlah 6 ribu porsi. (Hari)