Kota Magelang – Diujung bulan ini Kelompok Kerja Penyuluh Kankemenag Kota Magelang gelar rapat koordinasi (Kamis, 30/6) bagi seluruh Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) se-Eks Karesidenan Kedu yang terlaksana di Pondok Lesehan Palm Raja Kelurahan Tidar Selatan Kecamatan Magelang Selatan.
Selain PAIF hadir pula dalam rakor tersebut Kepala dan Kasubbag TU Kankemenag Kota Magelang, para Kasi Bimas Islam se- Eks Karesidenan Kedu dan Ketua Pokjaluh Jateng Mahsun yang sekaligus juga menjadin narasumber materi Penguatan Moderasi Beragama dan Sosialisasi Regulasi PAI Non PNS.
Ketika berikan arahan dan membuka acara, Kepala Kankemenag Kota Magelang menyampaikan bahwa dengan adanya rakor ini diharapkan kepada PAIF se-eks Karesidenan Kedu mampu menjadi sarana komunilasi dan koordinasi untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.
“Rakor semacam ini selain menjadi sarana bersilaturahmi juga menjadi wadah untuk berkomunikasi, berkoordinasi serta ajang sharing pengalaman dalam menjalankan tugas dan fungsi penyuluhan. Sertiap daerah memiliki keunikan dan tantangan yang beragam. Dengan diskusi dan berbagi pengalaman tentunya akan secara otomatis akan menambah ilmu, wawasan, mutu dan profesionalisme,” kata Sofia Nur.
Rakor Pokjaluh se-Eks Karesidenan Kedu menjadi agenda rutin bagi PAIF di wilayah kerja Kabupaten Wonosonobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Magelang dan Kota Magelang dimana penyelenggaraannya diserahkan pada Pokjaluh kab/kota yang berketempatan.
Ditemui disela aktifitas rakornya, Ketua Pokjaluh Kota Magelang mengungkapkan terimakasihnya atas para peserta rakor. Tak lupa ia juga mengapresiasi Group Rebana “Tombo Ati” yang anggotanya para penyuluh non PNS telah berpartisipasi memeriahkan acara.
“Alhamdulillah kita bisa melangsungkan rakor untuk PAIF se-Eks Karesidena Kedu dengan lancar dan banyak yang hadir. Acara ini bermanfaat bagi para PAIF. Dengan kegiatan ini akan meningkatkan ukhuwah antar penyuluh, menguatkan pemahaman tupoksi penyuluh, merumuskan program kerja penyuluh serta merumuskan rekomendasi untuk pejabat yang berwenang,” ungkap Shanti Maharanti.
“Terimakasih bagi group rebana “Tombo Ati” bentukan Pokjaluh Kota Magelang, meskipun ini merupakan tampilan perdana, akan tetapi telah menunjukkan kualitasnya,” tambahnya.
Melalui rakor ini diharapkan dapat dirumuskan bersama langkah strategis, terarah dan sistematis dalam melaksanakan instruksi Dirjen Bimas Islam khususnya di wilayah eks Karesidenan Kedu. (Shanti/Hari).