Kota Magelang – Dimotori oleh penyuluh agama Islam, Kantor KUA Magelang Tengah berikan perhatian khusus bagi mualaf dengan memberikan bantuan paket sembako murah. Hari ini Kepala Kantor KUA Magelang Tengah bersama penyuluhnya dor to dor bagikan paket sembako murah untuk 20 orang muallaf di wilayahnya, (Senin, 22/8).
“Mudah-mudahan program ini bisa membantu mereka yang baru saja menjadi bagian dari saudara seiman kita. Setidaknya, hal ini akan menjadi wujud care kita terhadap mereka, meskipun masih sangat jauh dari harapan,” ungkap Agus Rofiudin, Kepala KUA Magelang Tengah.
Kankemenag Kota Magelang mendorong peran penyuluh agama Islam untuk membina mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam. Pembinaan secara berkesinambungan diperlukan agar mualaf memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan benar.
Menyikapi hal ini, penyuluh agama Islam juga harus bisa memodifikasi pola dakwah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Pendampingan kepada para mualaf bisa dilakukan melalui media online pula, agar mereka merasa diperhatikan.
Karomah, PAIF KUA Magelang Tengah menandaskan bahwa tugasnya terkait dengan para mualaf ada 3 (tiga), yaitu membimbing, menyuluh dan menyampaikan.
“Penyuluh Agama Islam akan seoptimal mungkin memberikan perhatian bagi saudara-saudara kita yang mualaf. Kita akan berikan bimbingan agama secara berkesinambungan baik luring maupun daring. Kita siap untuk merespon kesulitann yang mereka hadapi ketika beradaptasi untuk melakukan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Dan kita akan berikan perhatian dan kepedulian lebih kepada mereka,” kata Karomah.
Program sembako murah ini disupport oleh 16 majlis taklim binaan penyuluh agama Islam di wilayah Kecamatan Magelang Tengah. Bagi si penerima paket sembako, cukup membayar 50% dari harga yang seharusnya. Empat majlis taklim secara bergiliran menyediakan paket sembako murah disetiap bulannya.
Diharapkan program ini kedepan lebih luas cakupan dan kualitas isinya, sehingga penerima paket sembako ini benar-benar merasa terbantu dengan program yang ada. (Karomah/Hari).