Kota Magelang – Dihari ke 20 bulan suci ramadhan ini Pondok Pesantren Tidar Kota Magelang adakan buka bersama bersama Walikota, Kepala Kankemenag Kota Magelang dan masyarakat sekitarnya. (Selasa, 11/4).
Acara yang digelar dikomplek pesantren ini baralngsung dengan begitu hangat. Keakraban antar santri juga dengan masyakat sekitar begitu terasa. Senda gurau diantara mereka membuktikan jika pesantren ini diterima keberadaaanya oleh masyarakat sekitar.
Meskipun Walikota berhalangan hadir dan digantikan oleh Kepala Bagian Kesra, acara berjalan dengan lancar dan hikmat. Sedangkan dari Kementerian Agama Kota Magelang hadir Kepala Kankemenag didampingi oleh Kasi Pakis-nya (Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam).
Ketika berikan sambutan Kepala Kankemenag Kota Magelang kembali berikan motivasi baik kepada santri maupun pengurus pondok pesantren untuk tidak lelah dalam berinovasi dan mencari terobosan baru dalam kelangsungan proses belajar mengajarnya.
”Sejalan dengan perkembangan global, pendidikan Islam menghadapi tantangan manajerial yang cukup mendasar. Harapan dari berbagai pihak agar pendidikan dikelola dengan pola “industri pendidikan” merupakan salah satu perkembangan yang muncul dalam era kompetitif saat ini,” terang Sofia Nur.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, menyebutkan pesantren memiliki posisi strategis yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat. Sehingga diharapkan pesantren dapat turut serta menjadi wadah pengembangan ekonomi, khususnya ekonomi syariah.
“Pembangunan ekonomi bukan sekadar kebutuhan, tetapi termasuk perintah Allah. Mengembangkan ekonomi adalah termasuk masalah agama yang sesuai dengan perintah syariah,” lanjut Sofia.
Sehingga diharapkan upaya maksimal dari pesantren untuk lebih berperan menyediakan alumninya yang mampu memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk di dalamnya aspek ekonomi. (Hari).