Kota Magelang – Kementerian Agama merupakan salah satu instansi pemerintah yang mengelola pendidikan bidang Agama Islam. Pelaksanaan kurikulum merdeka di madrasah berpedoman dengan terbitnya Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3811 Tahun 2022.
Dalam SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3811 Tahun 2022 tersebut terdapat 2.471 RA dan madrasah di Indonesia yang ditunjuk untuk mengaplikasikan Kurikulum Merdeka. Adapun rinciannya adalah 223 Raudlatul Athfal (RA), 1.010 Madrasah Ibtidaiyyah, 740 Madrasah Tsanawiyah, dan 498 Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.
Implementasi kurikulum merdeka secara bertahap mulai tahun pelajaran 2022/2023 meliputi jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI) keIas 1 dan 4, Madrasah Tsanawiyah (MTs) keIas 7, dan Madrasah Aliyah keIas 10.
Ketika membuka kagiatan sosialisasi implementasi kurikulum merdeka bagi RA se-Kota Magelang, Kepala Kankemenag menegaskan bahwa kurikulum merdeka belajar memiliki tujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Selama ini, pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada aspek pengetahuan.
“Kurikulum baru ini memiliki tujuan untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Kurikulum merdeka merupakan jawaban dari segala permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulum ini dibuat dengan tujuan pendidikan di Indonesia bisa seperti pendidikan di negara maju lainnya di mana siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran,” kata Sofia Nur.
“Meskipun masing-masing sekolah diberikan kebebasan untuk memilih, namun saya yakin seluruh RA se-Kota Magelang bisa menerapkannya. Kita memiliki SDM yang memadahi. Guru-guru di RA yang ada sekarang mempunyai komptensi dan semangat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya, lanjut Sofia menyemangati.
Hadir dalam acara yang dilangsungkan di Aula Kankemenag Jl. Uripsumoharjo No. 106 Kelurahan Wates Kecamatan Magelang Utara ini, para kepala dan guru RA se-Kota Magelang dari 17 RA yang ada.
Sosialisasi yang dimotori oleh pengawas madrasah tersebut berlangsung dengan antusias dan interaktif. Isroah dan Mufliahtut Thohiroh yang menjadi narasumber kali ini ini benar-benar memberikan penjelasan secara detil mengenai penerapan kurikulum merdeka di jenjang RA.
Diharapkan, sosialisasi ini akan memudahkan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di RA-nya. Sehingga penerapan kurikulum baru ini benar-benar memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan. (Hari).