Kota Magelang – Gedung Adipura Kencana yang terletak di kompleks pemerintah Kota hari ini dipenuhi para takmir masjid se-Kota Magelang untuk ikuti sosialisasi dan pembinaan tatacara penyelenggaraan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban Tahun 1443 H / 2022 M. (Kamis, 7/7).
Acara ini inisisasi oleh Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kota Magelang bekerja sama dengan dengan pemerintah Kota dan Kementerian Agama Kota Magelang. Dilangsungkannya acara ini untuk berikan pencerahan bagi masyarakat dalam melakukan ibadah serta penyembelihan hewan kurban dimasa pandemi Covid 19 yang belum berakhir dan merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda hewan ternak.
BKM mengundang tiga Lembaga plat merah sebagai narasumber yakni dari Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Pangan, serta Kankemenag Kota Magelang. Narasumber yang berkompeten dibidangnya ini tentunya akan mencerahkan sekaligus memberi solusi bagi para Takmir dalam menjalankan tugasnya di masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag Kota Magelang menegaskan mengenai pentingnya peran takmir masjid dalam berpartisipasi dalam mendisiplinkan jama’ahnya untuk menerapkan protocol Kesehatan.
“Saya berharap para takmir memainkan perannya dalam mendisiplinkan prokes bagi jama’ahnya ketika merayakan hari raya Idul Adha. Semua ini demi kepentingan bersama, selama 2 tahunan kita telah berhasil melewati puncak masa pandemi Covid 19. Berikan edukasi kepada masyarakat agar tetap waspada sehingga tidak menjadi kluster penyebaran virus covid lagi,” tandas Sofia Nur.
“Prosesi sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban tetap memperhatikan standar protokol kesehatan. Seluruh jama’ah waji kenakan masker, takmir juga memiliki kewajiban menyediakan sarana dan prasarana penunjang prokes lainnya. Demikianpun dengan panitia penyembelihan hewan kurban, selain berdisiplin prokes juga harus mematuhi standar-standar tertentu yang telah dianjurkan oleh Disperpa mengingat saat ini sedang merebak penyakit mulut dan kuku,” tambahnya.
Selian itu, dalam pemaparan materinya Kasubbag TU juga mengingatkan peserta agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan. “Mari hindari penggunaan pengeras suara yang berlebihan baik itu mengenai volumenya maupun waktunya, agar masyarakat tetap adem ayem,” ujar Abdurrrosyid.
Diharapkan dengan dilangsungkannya acara ini seluruh lapisan masyarakat di Kota Magelang tetap memiliki kesadaran diri untuk tetap bersikap hati-hati namun tidak merasa takut yang berlebihan. Edukasi dan himbauan yang diberikan tentunya tidak lain hanya bertujuan agar masyarakat aman dan terlindungi. (Hari).