Pada Bulan Ramadhan ini banyak sekali hikmah yang didapatkan ummat manusia sebagaimana difatwakan para ulama khalaf maupun salaf diberbagai kitab karangannya. Namun berbagai qoul tersebut, menurut Prof. Moh. Isom Yusqi dapat disimpulkan dalam 3 kategori hikmah.
“Pertama adalah hikmah jasmaniah. Kedua,ijtimaiyyah. Dan ketiga ruhiyah,” kata Guru Besar Ilmu Hadits IAIN Ternate.
Hikmah jasmaniah, lanjut Isom dihadapan jama'ah kuliah dzuhur Pendis, khasiat puasa sudah diakui oleh ilmu kedokteran.
“Hikmah puasa adalah bisa menyehatkan sebagaimana sabda nabi shumu tashihhu, berpuasalah niscaya akan menyehatkan. Yang biasanya gula darah, kolesterol, dan asam uratnya overmisalnya, semua akan kembali normal,” canda Isom yang juga ber-asam urat ini.
Semua orang, terang Isom, pasti mengalami persoalan jasmaniah.
“Ibarat mobil, perut kita juga butuh rehat sejenak setelah 11 bulan penuh bermetabolisme 8 jam sehari. Dengan berpuasa juga bisa membuat suara jernih dan nyaring khususnya bagi para penyanyi,” sitir Isom atas pernyataan Tompi di Q'Academy.
Hikmah kedua adalah ijtimaiyyah. Selama ramadhan ini, cetus Isom, akan terjalin silaturahmi antar individu baik di masyarakat maupun di kantor atau tempat-tempat aktifitas lainnya.
“Bisa sholat berjamaah di masjid/musholla akan menjalin komunikasi dan interaksi aktif antar jama'ah,” kata Sekretaris Ditjen Pendis ini.
Di Bulan Ramadhan ini, lanjut Isom, juga bisa meningkatkan rasa persatuan, kepedulian serta solidaritas sosial.
“Infak dan shodaqoh misalnya, merupakan cerminan tolong-menolong sesama serta ikut merasakan penderitaan kaum papa yang serba kekurangan diantara kita. Hikmah puasa ini bisa dimaknai bukan dengan otak akan tetapi dengan rasa dan hati. Hikmah ini juga akan muncul kalau dipraktekkan dalam kehidupan keseharian kita,” tegas mantan Kasubdit Ketenagaan Diktis ini.
Ruhiyah. Hikmah ketiga Bulan Ramadhan ini harus dirasakan oleh setiap individu pelaku ibadah puasa.
“Jangan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, illal ju' wal athos. Hikmah ini harus dirasakan dari hari ke hari sampai menjelang hari raya. Jangan sampai tidak ada bekas dan goresan dalam diri kita,” kata Isom.
Hikmah ruhiyah ini, lanjut Isom akan melatih keikhlasan, kesabaran dan rasa syukur.
“Ikhlas itu gampang diomongkan dan diteorikan namun sulit diamalkan. Misalnya ikhlas menjalankan perintah Allah; sholat, puasa, sedekah dan seterusnya. Rasa syukur kita juga akan timbul manakala membandingkan dengan apa yang kita peroleh saat ini dengan saudara-saudara kita yang masih dalam kepapaan,” cetus Isom.