

Semarang (Humas) – Acara Pembinaan Pengelolaan Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pokjawas PAI) tingkat Provinsi Jawa Tengah digelar di Balai Bahasa, Kabupaten Semarang pada Rabu (17/9/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran strategis pengawas PAI dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus Pokjawas PAI se-Jawa Tengah serta perwakilan dari Kemenag kabupaten/kota. Hadir memberikan arahan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam, Nurzaini Wahyu Widodo.
Dalam sambutannya, Nurzaini menegaskan bahwa Pokjawas PAI memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong kemajuan pendidikan, khususnya di bidang Pendidikan Agama Islam.
“Ada before dan after setelah pengukuhan ini. Pokjawas PAI harus mampu menjadi motor penggerak perubahan, hadir untuk sekolah, guru, siswa, dan masyarakat. Pengawas PAI juga dituntut bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ke depan, para pengawas PAI di seluruh Jawa Tengah akan melakukan turun ke bawah untuk menyapa langsung para pengurus dan anggota Pokjawas di tingkat kabupaten/kota, serta para guru PAI.
“Kehadiran pengawas PAI di tengah para guru bukan sekadar rutinitas birokrasi. Ini adalah bentuk dukungan nyata sekaligus motivasi. Pengawas PAI harus mampu membangun kolaborasi yang kuat dan menjadi figur yang menghadirkan solusi serta inspirasi di berbagai lini,” ujar Nurzaini.
Sementara itu, Sekretaris Pokjawas PAI Provinsi Jawa Tengah, Salamun, yang juga merupakan Pengawas PAI Kota Magelang, menyampaikan pentingnya menjaga soliditas dan sinergitas antarpengurus serta anggota Pokjawas.
“Organisasi ini bukan sekadar wadah formal, melainkan ruang pengabdian. Kita harus bisa berbicara, bekerja, dan memberi teladan. Dengan kebersamaan, Pokjawas PAI akan semakin kuat dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan agama Islam di Jawa tengah,” tuturnya. (HS/SVS).