
Kota Magelang (Humas) – Disdikbud Kota Magelang gelar Seminar Penguatan Karakter Pendopo Pengabdian bertema “Sinergitas Peran Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial”, Rabu (16/10/2025).
Selain membuka acara Walikota Magelang, Damar Prasetyono, juga hadir sebagai keynote speaker. Ia menegaskan bahwa penguatan karakter merupakan fondasi utama pendidikan, khususnya di tengah tantangan globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi digital.
“Pendidikan bukan sekadar proses transfer pengetahuan atau keterampilan, tetapi juga harus membentuk karakter dan jati diri bangsa. Kalau hanya ingin pintar menguasai iptek, merakit elektronik atau menari, itu bisa lewat kursus. Tapi sekolah harus mampu menanamkan nilai-nilai luhur bangsa secara praktis, bukan sekadar teoritis,” tegas Damar.


Seminar ini menghadirkan Khamim Zarkasi, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Khamim menyoroti kompleksitas tantangan pendidikan masa kini, termasuk fenomena “mindless screen scrolling” yang dinilai melemahkan daya pikir kritis generasi muda.
“Karakter bukan pelengkap. Ini adalah poros utama pendidikan, terutama bagi kota seperti Magelang dan Yogyakarta yang menuju ‘Global City with Local Soul’,” ujar Khamim.
Ia juga menekankan pentingnya literasi digital yang substansial, serta menyampaikan bahwa teori kecerdasan majemuk Howard Gardner khususnya kecerdasan interpersonal dan intrapersonal harus menjadi bagian integral dari pembentukan karakter dan religiusitas peserta didik. Pendidikan yang holistik, lanjutnya, harus mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang.
Acara ini dipandu oleh H. Salamun, Pengawas PAI Kemenag Kota Magelang sekaligus Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Magelang. Dalam penutupannya, ia menyampaikan 5 poin rekomendasi untuk memperkuat ekosistem pendidikan karakter yakni Digitalisasi Nilai, Sekolah sebagai Pusat Budaya dan Kepribadian, Pelatihan Guru sebagai “Moral Guide”, Aliansi Keluarga – Sekolah – Masyarakat, dan
Indeks Karakter Daerah (IKD). (HS/SVS).
