

Kota Magelang (Humas) – H. Salamun, selaku Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama Kota Magelang sekaligus Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Magelang, melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penerapan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB serta implementasi Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, di beberapa satuan pendidikan, yaitu SD Negeri Kedungsari 4, SMP Negeri 3, dan SMP Negeri 9 Kota Magelang, Selasa (19/8/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan aktif terhadap kebijakan Wali Kota Magelang dalam mempercepat adaptasi sekolah terhadap jam masuk pagi, serta sebagai bagian dari implementasi program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
“Jam masuk lebih pagi, yaitu pukul 06.30 WIB, bukan hanya soal disiplin waktu, tapi juga bagian dari upaya membentuk karakter anak sejak dini,” ujar H. Salamun saat ditemui di sela-sela kunjungannya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni : Bangun pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan sehat dan bergizi, Gemar belajar, Bermasyarakat, dan Tidur cepat. Semua merupakan pondasi penting dalam membentuk generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, H. Salamun juga berdialog dengan para guru, kepala sekolah, dan siswa. Ia memastikan bahwa program tidak hanya dijalankan sebagai formalitas, melainkan benar-benar menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari siswa.
“Harapannya, dari sekolah dasar hingga menengah pertama, anak-anak kita terbiasa dengan nilai-nilai positif. Ini bukan hanya untuk keberhasilan akademik, tapi juga membentuk pribadi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.
Dengan kegiatan ini, H. Salamun berharap Kota Magelang menjadi contoh pelaksanaan pendidikan karakter yang terintegrasi, sistematis, dan berkelanjutan sebagai kontribusi nyata menuju pencapaian generasi emas Indonesia tahun 2045. (HS/SVS).