Kota Magelang – Pokjaluh Kota Magelang hadiri Rakor Pokjaluh Se-Eks Karesidenan kedu di Kampung Dolanan Borobudur, (Kamis, 8/12). Selain rakor bahas kinerja penyuluh agama Islam, dipadukan pula Fun Game dan penanaman seribu pohon. Tema yang dikedepankan kali ini yakni Rawat bumi, rawat toleransi, rawat NKRI.
Acara yang juga dihadiri oleh para Kasi Bimas Islam se-eks Karesidenan Kedu. Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) yang berjumlah 80 orang menyemarakan acara, selain dari Kota Magelang mereka berasal dari Kabupaten Purworejo, Temanggung, Kebumen dan Wonosobo.
Penanaman 1000 pohon didahului secara simbolis oleh perwakilan dari Pokjaluh Kabupaten / Kota di Sodongan Bumiharjo Borobudur. Gerakan ini menjadi langkah konkrit merawat bumi, peduli terhadap lingkungan untuk meminimalisir dampak pemanasan global serta bencana.
Penanaman pohon merupakan suatu upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan efektivitas lahan agar dapat berfungsi dengan baik dan secara optimal. Sebagai pengatur tata air untuk mencegah banjir maupun untuk melindungi lingkungan yaitu mencegah timbulnya pencemaran.
Ditemui disela kegaiatnnya, Ketua Pokjaluh Kota Magelang mengungkapkan apresiasinya kepada Pokjaluh Kabupaten Magelang sebagai tuan rumah atau penyelenggara kegiatan.
“Disetiap Rakor Pokjaluh Kedu, kita selalu fokus terhadap peningkatan peran dan fungsi PAIF dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas, saling berbagi informasi dan sharing pengalaman. Di Rakor Kedu kali ini ada yang beda. Sebelum Rakor kita mencanangkan penanaman seribu pohon sebagai wujud kecintaan kita terhadap alam semesta. Pasca Rakor kita disuguhi oleh panitia dengan berbagai fun game yang mampu membuat kita gembira dan semakin akrab,” ujar Shanti Maharanti.
“Pokjaluh Kabupaten Magelang hebat, bisa memadukan kagiatan dengan begitu serasi dan menyenangkan,” tambahnya. (Shanti/Hari).