Kota Magelang – Penandatangan Pakta Integritas para pengurus Kampung Religi menandai komitmen pemerintah Kota Magelang bersama masyarakatnya untuk mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beradab, toleran berlandaskan iman dan taqwa.
Pasca pencanangan Kampung Religi dipendopo Pengabdian lalu oleh Walikota , kini telah terdapat 108 Kampung Religi yang menyebar disetiap kampung di seluruh wilayah Kota Magelang.
Muchamad Nur Aziz, Walikota Magelang menghimbau masyarakatnya untuk menjadikan pencanangan Kampung Religi sebagai momentum untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungannya dan menebar kebaikan bersama atau kebaikan sosial.
Senada dengan keinginan diatas, Wakil Walikota Magelang juga menandaskan jika eksistensi Kampung Religi harus bisa memotivasi warga untuk tidak hanya meningkatkan iman dan takwanya semata, akan tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan agamanya agar luas dan luwes, tidak fanatik, tidak menangnya sendiri, dan tidak menjadi ekstrim. Apalagi ditahun lalu Kota Magelang dinobatkan sebagai peringkat 6 Kota tertoleran se-Indonesia.
Peran signifikan Kemenag Kota Magelang dalam mendukung program religi pemerintah kota yakni dengan menerjunkan Penyuluh Agamanya baik PNS maupun Nion PNS. Sejak 29 November kemaren, 8 PAIF telah melakukan sosialisasi disetiap kelurahan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Camat setempat.
Tak hanya berikan pencerahan mengenai pengetahuan keagamaan saja, mereka juga berikan edukasi mengenai pentingnya perilaku moderat dalam bergama sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tumbuh kuat hingga dilingkungan masyarakat terkcil.
Shanti Maharanti Ketua Pokjaluh Kankemenag Kota Magelang usai menjadi narasumber di Kelurahan Kramat Utara (Jum’at, 2/12), bersama rekan-rekan sajawatnya ia menyatakan komitmennya untuk selalu mensupport meningkatnya kulaitas keagamaan umat dalam bingkai NKRI.
“Kampung Religi menjadi salah satu program unggulan pasangan Walikota dan Walikota Magelang diera ini. Program ini juga nyata-nyata mampu membawa kerukunan antar umat beragama menjadi lebih baik. Alhamdulillah ditahun kemaren Kota Magelang mampu meraih peringkat 6 kota tertoleran se-Indonesia. Bersama stakeholder yang lain, kami bahu membahu untuk meraih peringkat diatasnya,” ucap Shanti Maharanti.
Kami tidak hanya sebatas berikan pemahaman mengenai moderasi beragama saja, tapi kami berikan pula kiat-kiat untuk mengimplementasikannya. Kita berharap perilaku moderat dalam menjalankan agamanya lambat laun menjadi budaya, sehingga generasi yang akan datang lebih konkrit dalam perannya merawat kerukunan umat, nasionalisme, dan NKRI,” lanjutnya. (Shanti/Hari).