Kota Magelang – Untuk mewujudkan good governance, pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) melakukan terobosan dengan aplikasi yang terkoneksi dengan stakeholder terkait, diantaranya yakni Pengadilan Agama, dan Kementerian Agama. Ini adalah elaborasi sebagai pelayan. Demikian disampaikan Muhammad Abdul Aziz Walikota Magelang pada kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait perencanaan pelaksanaan pelayanan pencatatan perkawinan dan isbat nikah terpadu Disdukcapil Kota Magelang.(22/6)
“Pemerintah dalam melaksanakan pemerintahan harus dapat terdata terukur dan dapat diakses masyarakat sehingga mempermudah kinerja” kata Azis
Lebih lanjut disampaikan bahwa pemerintah pada masa dahulu melakukan pelayanan dengan 1.0, 2.0 yang sifatnya normative. Dan diera sekarang, pemerintah dengan sistem 3.0, 4.0 yang sifatnya pelaksanaan dan kolaborasi, oleh karena itu kepala Disdukcapil harus melakukan terobosan dengan sistem aplikasi yang terkoneksi dengan pemangku kepentingan lainnya. Ini adalah hal yang sangat luar biasa dalam pemerintahan. Karena itulah pemerintah kota membangun Mall Pelkayanan Publik (MPP).
“Kolaborasi dan elaborasi pemerintahan daerah mempermudah sistem dalam tata kelola pemerintah” jelas Azis
Acara sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait perencanaan pelaksanaan pelayanan pencatatan perkawinan dan isbat nikah terpadu Disdukcapil Kota Magelang yang dilangsungkan di Gedung Wanita Jl. Veteran Kota Magelang dihadiri oleh Kepala Disdukcapil, Ketua Pengadilan Agama, Ketua Komisi B DPRD. Selain itu turut hadir pula Kasubbag TU Kemenag Kota Magelang dan para Kepala KUA , tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Kasubbag TU Kemenag Kota Magelang Abdurrasyid menyampaikan apresiasinya. Ini sebagai bentuk kerja nyata bersama untuk kemaslahatan pemerintah dalam pelayanan masyarakat. Kedepannya Kemenag Kota Magelang akan berupaya memaksimalkan seluruh steackholder untuk mengaplikasikan sistem yang telah tersedia. Tegas Abdurrasyid. (Wahono/Hari).