Kota Magelang – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Magelang turut prihatin dan sangat menyayangkan terjadinya kerusuhan di Kabupaten Singkil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) belum lama ini.
Hal itu diungkapkan Ismudiono usai dikukuhkan menjadi Ketua FKUB Kota Magelang periode 2015-2018, di Atria Hotel And Conference Magelang, Kamis (15/10/2015).
Ia meminta, para pemuka agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait di Kota Magelang mengimbau segenap umat bergama agar tidak terpancing atas berbagai isu utamanya terkait SARA.
“Kita harus tetap menjaga perdamaian dan kerukunan. Saya yakin masyarakat Kota Magelang yang sudah kondusif ini tidak mudah terpancing isu yang berdampak pada perpecahan umat beragama,” katanya.
Usai pengurus FKUB dikukuhkan, mereka langsung menggelar rapat kerja yang salah satunya membahas tentang konflik yang terjadi belum lama ini yakni kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua dan kerusuhan di Kabupaten Singkil, NAD.
“Saya optimis para pemuka agama bisa memberi pencerahan kepada umatnya masing-masing untuk tidak terpancing terhadap opini yang menggiring imej konflik agama,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi konflik agama pihaknya juga telah rutin melakukan pembinaan keagamaan di 17 kelurahan. Selain memberi pencerahan, kegiatan ini juga diamksudkan untuk memantau terkait dengan persoalan keagamaan.
Sementara itu Pj Walikota Magelang Rudy Apriyantono yang diwakili oleh Asisten Sekda bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Sumartono, usai mengukuhkan pengurus FKUB, berharap kepada jajaran pengurus FKUB bisa membantu Pemerintah Kota Magelang dan berperan aktif dalam bidang keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Menurutnya, isu SARA sangat berpotensi rawan konflik jika tidak disikapi dengan bijak. Karena itu dia meminta agar para pemuka agama bisa terus memberikan pencerahan jiwa toleransi dan rasa saling menghormati baik intern umat beragama maupun antar umat beragama.
“FKUB punya tanggung jawab strategis untuk membina mental spiritual dan sosial kemasyarakatan. Jika konsisten dilakukan, rasa kekeluargaan, persaudaraan, dan kebersamaan bisa senantiasa terjalin dengan erat dan harmonis,” katanya.
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh anggota Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Magelang, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta sejumlah pejabat SKPD lingkup Pemkot Magelang.