Kota Magelang – Kota Magelang terus berbenah menuju kota yang bersih, indah dan tertib, sehingga menarik kunjungan wisatwan maupun investor untuk menanamkan dananya di kota ini.
“Menghadapi penilaian kedua penghargaan Adipura pada Maret 2015, kami menyiapkan tim sapu jagad dengan tugas membersihkan sampah keliling kota, sehingga setiap saat kota dalam keadaan bersih.” ujarnya sambil menambahkan, pengangkutan sampah juga dioptimalkan sehari menjadi dua kali.
Ibarat slogan ” perlahan tapi pasti “, masalah sampah sudah mulai bisa diatasi meski belum maksimal. Yaitu warga Kota Magelang sudah membentuk bank sampah. Sampah rumah tangga dipilah-pilah, yang organik dijadikan kompos sedang yang anorganik dijual kepada pengepul.
Sampah plastik dibuat tas, payung dan kerajinan lainnya, kemudian dijual untuk menambah penghasilan keluarga.” Hasilnya signifikan, penyusutan sampah mencapai 17 % . Produksi sampah Kota Magelang setiap harinya 350 m3 atau sekitar 50truk per harinya. Dampaknya masa pakai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menjadi lebih lama tuturnya.
Setiap tahun Kota Magelang harus makin indah dan menarik. Jumalh taman dikota yang luasnya 18,12 km2 mencapai 39 buah baik yang besar maupun kecil. 25 % taman diantaranya direnovasi. Juga di kampung – kanpung masyarakat diminta untuk membuat taman meski sederhana.
Ruang Terbuka Hijau
Kota Magelang juga memiliki taman yang panjangnya sekotar 500 meter yaitu taman tanggul Kali Kota di tepi jalan A. Yani.
Tahun 2013 DKPT membangun taman baru di Jalan Tidar berdampingan dengan pusat kuliner Kartika Sari. Berikutnya taman Kurawasan, taman Nambangan, taman di bekas lokasi videotron serta berbagai macam vertikal garden. ” Air mancur menari juga dibangun tahunini di alun – alun dengan dana 1,5 Miliar,” ungkapnya.
“Tahun ini kami akan membangun taman kreatif di Kampung Kurawasan. Taman ini isinya ide – ide seni. Selain itu juga dibangun taman Teknologi di jl. A Yani . Taman ini dilengkapi dengan lampu tenaga surya, penjernihan air dan berbagai macam ilmu pengetahuan lainnya.
Diharapkan masyarakat bisa belajar dan kemudian mempraktikkan di lingkungannya masing – masing.